Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja, merupakan salah satu Organisasi Intra Gerejawi (OIG) dari empat OIG dalam lingkup Gereja Toraja. Kelahiran PKBGT pada tanggal 31 Oktober 2008, bertempatan dengan hari reformasi. Sebelum lahir PKBGT sudah lebih awal terbentuk Sekolah Minggu Gereja Toraja (SMGT) yang lahir pada tanggal 27 Pebruari 1955. Sesudah itu lahir Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) yang lahir pada tanggal 11 Desember 1962 dan Persekutuan Wanita Gerja Toraja (PWGT) lahir pada tanggal 4 Desember 1966.
 Latar belakang dan pergumulan lahirnya setiap OIG dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja berbeda-beda, sesuai situasi dan kondisi pada samannya.  Tentu semua itu disesuaikan dengan anggota dari organisasi tersebut. SMGT tentu sesuai kebutuhan anak anak sekolah minggu untuk mengajarkan nilai nilai kristiani secara mendasar (pesemaian nilai nilai Injil bagi anak anak). Sesudah itu, masuk ke PPGT tentu pembinaan bagi pemuda Gereja untuk dapat menghidupi dan “menghasilkan buah” dalam kehidupan ini. Sesudah itu, masuk ke PWGT dan PKBGT tentu sebuah harapan agar dapat berbuah, berbagi buah dan berbuah lebat. Namun sebuah harapan sering tidak sesuai harapan.
   Khusus PKBGT dalam proses sejak lahirnya, sudah melaksanakan persidangan tiga kali. Persidangan pertama berlangsung di Jemaat Sion Makale dan ditempatkan di Aula Kantor Bupati Tana Toraja, 23-24 Maret 2012 kemudian diutus tanggal 25 Mare 2012 di Jemaat Sion Makale. Persidangan kedua di Jemaat Buntu Pasele, Rantepao, 3-5 Juli 2017. Persidangan ketiga di Jemaat Silo Ge’tengan, 28-30 April 2022.
 Hingga April 2024, semua klasis dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja sudah terbentuk pengurusnya. Terakhir Klasis Malangke yang selesai melaksanakan persidangan pertama pada tanggal  6 April 2024 di jemaat Rantelangi, Klasis Malangke yang kemudian pengurus diutus dalam ibadah hari Minggu, 7 April 2024.
 Untuk tingkat Jemaat, belum semua mempunyai pengurus tentu dalam kondisi masing masing jemaat dengan potensi yang sangat terbatas. Dalam kondisi demikian sebuah tekad agar PKBGT perlu mengambil peran strategis dalam pelayanan Gereja Toraja untuk berperan dalam rumah tangga masing masing, dalam jemaat dan dalam masyarakat secara umum.